Kesaksian - Mengetahui Firman Allah yang dalam

Mengetahui Firman Allah yang dalam setelah ikut Akademi Berea
Sejak saya selesai mengikuti pendidikan sekolah teologia di salah satu daerah di Sulawesi Selatan, saya datang ke Jakarta dan saya belajar melayani Tuhan pada salah satu gereja yang digembalakan oleh ibu Pdt. Linawati Setiawan di daerah Bekasi. Melalui ibu gembala, saya diajak untuk ikut belajar firman Allah di sekolah Akademi Berea di Tangerang.
Saya mulai ikut sekolah Akademi Berea hari Senin 4 September 2000. Pada saat pertama kali ikut belajar, sungguh diluar dugaan saya, saya benar-benar dibuat terkagum oleh Rev. Dr. Ki Dong Kim mengajar dengan diterjemahkan oleh ibu Pdt. Yohana Koh, yaitu bagaimana kita harus memberikan wibawa kepada Alkitab yang dalamnya memuat firman Allah, perkataan langsung dari Allah. Pada saat itu saya mulai belajar untuk memberi wibawa membaca Alkitab yaitu setiap hari saya mau baca Alkitab. Hari Senin Injil Matius, hari Selasa Injil Markus dan hari Rabu Injil Lukas, dan seterusnya. Pada saat itu saya mulai mengalami apa yang dikatakan Yohanes 7:38, “Barangsiapa percaya kepada-Ku seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.
Melalui sekolah Akademi Berea, saya banyak menerima pengajaran-pengajaran firman Allah, salah satunya adalah tentang Doa Bapa Kami. Doa Bapa Kami adalah doa yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya. Doa Bapa Kami adalah doa yang sempurna, dan setelah saya memahami Doa Bapa Kami, maka hampir tiap hari berdoa Bapa Kami kurang lebih 50 atau 100 kali. Belum lagi bagaimana berdoa secara akal dan berdoa berbahasa roh.
Di pengajaran Akademi Berea, saya menerima pengetahuan tentang dunia roh atau dunia rohani yang begitu tinggi, yaitu Kepribadian Iblis, Kepribadian Roh Bidat, Roh Penyesat, Roh Jahat, Roh Kotor/Roh Najis. Untuk menerima pengetahuan dari semua ini, saya tekun ikut sekolah Akademi Berea dan semua buku tulisan Rev. Dr. Ki Dong Kim saya baca. Dan saya salah satu yang dinyatakan lulus wisuda Akademi Berea angkatan pertama.
Puji Tuhan, saya diberi tugas oleh Tuhan jadi Gembala Sidang di GBI Karawang Plaza. Dalam pelayanan penggembalaan, saya mulai mengajar jemaat kepada Gambar Kehendak Allah Seutuhnya, namun ada dari antara jemaat yang menganggap pengajaran itu terlalu dalam dan tinggi, tetapi saya tetap berdoa, supaya pengajaran kebenaran itu disertai kuasa dari Allaholeh Yesus Kristus.
Pada suatu hari saya membesuk seorang ibu. Ibu ini selalu mengalami pusing sakit kepala kalau mulai malam minggu. Puncak sakitnya pada hari minggu, tetapi pada hari Senin pusing kepala itu sembuh, maka jelas hari Minggu ia tidak bisa ibadah. Saya temukan ini adalah penyakit yang aneh. Memang pekerjaan tipu muslihat Iblis itu sangat rumit, tetapi karena saya sudah memiliki pengetahuan dunia roh, maka pada saat itu saya mulai berdoa dan saya mulai mengutuk roh-roh yang merasuki sampai ke dalam syaraf-syarafnya. Saya mulai usir roh najis yang mengakibatkan sakit pusing. Pada saat itu dia jatuh lemas. Lalu saya bertanya kepadanya, “Kamu siapa?”, lalu dia menjawab, “Aku adalah Sinden.”, artinya dia dirasuk oleh roh najis bernama Sinden. Dan ada banyak pengalaman rohani terjadi setelah saya menerima pengetahuan kebenaran melalui Akademi Berea.
Saya sudah dinyatakan lulus wisuda angkatan pertama. Namun melalui pelajaran Akademi Berea ada banyak inspirasi-inspirasi baru yang terungkapkan yang saya tidak temukan di tempat lain. Maka dari Karawang berangkat jam 5 pagi tetap ikut belajar firman Allah di sekolah Akademi Berea.
Kiranya kesaksian dan pengalaman saya ini dapat menjadi berkat kepada yang membacanya.
Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Oleh Pdt. Yohanes Lumembang.
Peserta Akademi Berea